Assalamualaikum

Terimakasih telah berkunjung ke rumah RK :
guestbook ada di kiri bawah halaman ini..
data gak perlu dilengkapin semua lho tp kalo lengkap boleh juga :D
isi aja: nama, email kalau ada, comment &
Please type the letters you see (yang di box item)
trus "submit" deh
:)

Senin, 11 Oktober 2010

"The Dusk Man"

Aku menyebutnya the dusk man. Karena ia selalu kutemui pada senja di sebuah café, sebelah barat stasiun tugu Yogyakarta, Delighted café. Begitu malam menjemput, aku selalu kehilangan jejaknya walau sudah beberapa kali ku runut.
“Saat senja, fajar memerah dan perlahan tenggelam sebagai pelabuhan yang mengantarkan siang pada malam”.
*****


Delighted Café, 17:35
Sebuah café yang menawarkan aneka macam kopi, terletak di sudut jantung Yogyakarta, bergaya tradisional dengan dominasi ornamen dari ukiran kayu. Di kala senja dari jendela café ini, pengunjung dapat menikmati silhoutte senja nan indah.

Hampir tiga kali dalam seminggu, aku selalu berkunjung ke Café ini. Karena kopi, ruang, dan senjanya..

*****


Senja di pertengahan Agustus 2009, ketika Sastrowijayan mendung, Seorang pria dengan kisaran usia 30 tahun mengenakan setelan wool coat abu-abu panjang dan trousers hitam, berjalan santai, menyebrang jalan, menuju café ini. Ia memasuki Café dan mengambil tempat duduk tepat di sampingku. Ia memiliki tubuh ideal dengan tinggi sekitar 175 cm dan berat 65 kg, berambut hitam lurus dan memiliki sinar mata tajam.

“Pesan apa Mba?”, ujar pelayan wanita berseragam batik sambil menyodorkan buku menu.
“Macho-Java Coffee satu”, campuran yang sama dari varietas arabican coffee.

Lima menit kemudian pelayan wanita tadi datang membawa minuman favoritku di café ini. Pria tadi rupanya mempunyai selera yang sama, dua menit kemudian pelayan wanita lainnya mengantarkan mocha-java ke mejanya.

Sambil menikmati kopi, ia mengeluarkan laptop dari ransel hitamnya, membuka tautan, google, search…


****

sudah 9 kali berturut-turut pada senja di pertengahan Agustus aku selalu bertemu dengannya, pada café itu, dengan pakaiannya yang sama, wool coat abu-abu, trouser hitam dan tak ketinggalan ransel hitamnya.

Hingga pada suatu senja ku putuskan untuk mengikutinya, keluar café pada 17:50, berjalan santai agar ia tak menaruh curiga.

Ia berjalan menyusuri malioboro, melewati penjual gudeg dan berhenti pada kios kerajinan tangan. 20 menit kemudian keluar bersama seorang pria yang sepantaran usianya, mereka pun saling omong-omong.

Kemudian ia menyebrang dan berjalan memasuki stasiun.


Stasiun tugu, Yogyakarta, 18:20, tidak sedang berjubel calon penumpang.

Kereta Api ‘Senja Utama dengan jadwal keberangkatan 18:30 dari stasiun Tugu Yogyakarta tujuan stasiun Senin Jakarta, telah datang.


****
Aku menatap pria itu tanpa berkedip, dadaku berdegup tak beraturan.

“Kamu membuntutiku?!”,aku menoleh padanya.

“Nara Santi….”, ia tersenyum ramah.

“Dari mana kau tahu?”

Ia tersenyum kembali.

Kami berhenti di sebuah toserba, membeli dua kaleng kopi dan berbagi kisah

*****


Di hari berikut, ketika aku akan masuk ke dalam rumah, aku jumpai sosoknya, rasa heran semakin menjadi ketika ia tahu dimana aku tinggal...

“Wah, cantik sekali rangkaiannya…. Kamu beli dimana???
“Dari Kebun ku, aku yang merangkainya, kamu suka?”, ujarnya sambil tersenyum.
“Iya, mawar memang selalu menarik perhatianku.”

*****
Sudah tiga senja tidak ku lihat lagi sosoknya, tepatnya setelah kunjungannya ke rumahku...

aku susuri café itu, jalanan Malioboro, Stasiun kereta, bahkan kios handicraft dimana ia selalu menjumpai temannya, namun ia tetap tidak ku temukan.

*****

kepulan asap di bagian depan penginapan terlihat jelas di layar kaca, tiga mobil gegana berjejer diiringi petugas berseragam kepolisian.

Aku masih tidak percaya!

“Wajah pria yang selama senja di bulan Agustus selalu ku lihat! muncul pada layar kaca!

Di stasiun tv lainnya, di hari berikutnya, di beberapa stasiun tv ...

Wajahnya menghiasi seluruh stasiun televisi negeri ini!”.

*****

“Dari sudut manapun pengeboman bukan pada derah perang adalah tindakan yang tidak bisa ditolerir!” ucap anchor sebuah stasiun berita negeri ini.

*****
Sent: 17-Sep-2009
09:01:30 pm

-RK-
publish on fb by Rike Savitri; Sunday, October 4, 2009 at 1:01pm


Tidak ada komentar:

Posting Komentar