aku ingin bercerita pada mu malam ini,
di tempatku malam telah larut sekali..
sesaat tadi aku sempat berjalan pelan, sudah sunyi, tak ada bunyi-bunyian, tampaknya mata-mata sudah terlelap, dibisiki dongeng malam..
bagaimana di sana? di tempatmu?
senja masih tersenyum? :)
disini tirai-tirai sudah ditutup, rapat-rapat..
lampu-lampu ruang sudah dipadamkan
gelap sekali..
tampaknya di sana lonceng-lonceng mulai berbaur dengan malam dan warna-warni lampu juga muncul riang di jalan-jalan..
gelas,mangkuk,dan piring terhampar di meja, ada teh, kopi, juga minuman favoritmu y?
sahabatku sering bercerita bahwa tempat mu indah dan hidup sekali :)
lampu-lampu malam, taman-taman yang dihias rumpun-rumpun bunga, jam yang senantiasa berdentang-dentang, Teng! Bunyinya kencang sekali?, alunan musik yang merdu, burung-burung yang berjalan dan hinggap di jendela-jendela. eh bagaimana kicaunya? cit-cit-cit ya?
sahabatku tak bisa sepenuhnya menceritakan kicaunya, ia tak sanggup melisankannya, ia hanya bisa bercerita lewat huruf-huruf.. ia memang bisu
bagaimana kalau kamu saja yang bercerita? aku ingin mendengarnya :)
aku ingin mendengar kicaunya :) apa cit-cit-cit juga, seperti di tempatku?
jika berbeda, kamu janji ya untuk mengajariku bagaimana kicaunya ;)
di tempatku malam telah larut sekali..
sesaat tadi aku sempat berjalan pelan, sudah sunyi, tak ada bunyi-bunyian, tampaknya mata-mata sudah terlelap, dibisiki dongeng malam..
bagaimana di sana? di tempatmu?
senja masih tersenyum? :)
disini tirai-tirai sudah ditutup, rapat-rapat..
lampu-lampu ruang sudah dipadamkan
gelap sekali..
tampaknya di sana lonceng-lonceng mulai berbaur dengan malam dan warna-warni lampu juga muncul riang di jalan-jalan..
gelas,mangkuk,dan piring terhampar di meja, ada teh, kopi, juga minuman favoritmu y?
sahabatku sering bercerita bahwa tempat mu indah dan hidup sekali :)
lampu-lampu malam, taman-taman yang dihias rumpun-rumpun bunga, jam yang senantiasa berdentang-dentang, Teng! Bunyinya kencang sekali?, alunan musik yang merdu, burung-burung yang berjalan dan hinggap di jendela-jendela. eh bagaimana kicaunya? cit-cit-cit ya?
sahabatku tak bisa sepenuhnya menceritakan kicaunya, ia tak sanggup melisankannya, ia hanya bisa bercerita lewat huruf-huruf.. ia memang bisu
bagaimana kalau kamu saja yang bercerita? aku ingin mendengarnya :)
aku ingin mendengar kicaunya :) apa cit-cit-cit juga, seperti di tempatku?
jika berbeda, kamu janji ya untuk mengajariku bagaimana kicaunya ;)
-RK-
27/05/10 pkl 01:00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar